Pengunjung Blog

Musik

JKT48 Fortune Cookie Yang Mencinta – brought to you by mBoX Drive

Free Mp3 Uploads at mBoX Drive

Jumat, 25 Oktober 2013

Klausa Verbal dan Jenis Klausa Verbal Berdasarkan Struktur Internal


BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Sintaksis adalah suatu cabang ilmu dalam kebahasaan yang mempelajari tentang bagaimana menyusun suatu kelompok kata menjadi kalimat. Dalam suatu kalimat, terdapat unsur-unsur penyusun yang membentuk kalimat tersebut. Adapun unsur-unsur penyusun yang dimaksud adalah mulai dari kata, frasa, dan klausa. Dari ketiga unsur tersebut, dalam makalah ini akan dibahas tentang klausa. Klausa adalah sebuah konstruksi yang di dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung unsur predikatif (Keraf, 1984:138). Klausa berpotensi menjadi kalimat. (Manaf, 2009:13) menjelaskan bahwa yang membedakan klausa dan kalimat adalah intonasi final di akhir satuan bahasa itu. Kalimat diakhiri dengan intonasi final, sedangkan klausa tidak diakhiri intonasi final. Intonasi final itu dapat berupa intonasi berita, tanya, perintah, dan kagum.

1.2    Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah Klausa dan Jenis Klausa Berdasarkan Struktur Internal.

1.3    Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan tentang klausa verbal dan jenis klausa verbal berdasarkan struktur internal. 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Klausa   
Klausa adalah satuan gramatikal yang memiliki tataran di atas frasa dan di bawah kalimat, berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnyaterdiri atas subjek dan predikat, dan berpotensi untuk menjadi kalimat (Kiridalaksana, 1993:110). Dikatakan mempunyai potensi untuk menjadi kalimat karena meskipun bukan kalimat, dalam banyak hal klausa tidak berbeda dengan kalimat, kecuali dalam hal belum adanya intonasi akhir atau tanda baca yang menjadi ciri kalimat.
Dalam konstruksinya yang terdiri atas S dan P klausa dapat disertai dengan O, Pel, dan Ket, ataupun tidak. Dalam hal ini, unsur inti klausa adalah S dan P. tetapi, dalam praktiknya unsur S sering dihilangkan. Misalnya dalam kalimat majemuk (atau lebih tepatnya kalimat plural) dan dalam kalimat yang merupakan jawaban. (Ramlan 1987:89).

2.2 Klausa Verbal
Klausa Verbal adalah klausa yang predikatnya berkategori kata kerja (Sukini, 2010:46). Klausa Verbal adalah klausa yang berpredikat verbal (Tarigan, 2009:77).
Arifin (2008: 38) mengatakan bahwa klausa verbal adalah klausa yang predikatnya verba.
Jadi klausa verbal memiliki predikat yang berupa kata kerja.
Contoh:
a. petani mengerjakan sawahnya dengan tekun
b. dengan rajin, bapak guru memeriksa karangan murid
c. mereka memancing di sungai
d. kita  menyanyi  bersama
e. adik menangis
f. kami bermain bola
Dilihat dari kategori pengisi predikat, klausa dapat dibedakan atas klausa verbal dan klausa nonverbal. Klausa verbal merupakan klausa yang predikatnya berupa verba atau frasa verbal. Klausa yang diisi oleh predikat verba atau verbal dapat dibagi lagi beberapa kemungkinan, yaitu senagai berikut. Berdasarkan struktur internalnya, klausa verba dapat dibagi menjadi klausa semitransitif, transitif, dan klausa intransitif.

2.3    Jenis Klausa Verbal Berdasarkan Struktur Internal
2.3.1 Klausa Semitransitif
Klausa semitransitif adalah klausa yang objeknya berstatus opsional (with optional object). Dengan kata lain, objek dalam klausa semitransitif dapat dinyatakan (dihadirkan) secara eksplisit dan dapat pula tidak. Perhatikan contoh data berikut.
(1) Syiar sedang menulis…..(surat)
(2) Zahra sedang menjahit…..(pakaian)
(3) sahwa sedang makan …..(roti)
            Konstituen surat, pakaian, dan roti, dalam contoh di atas sesungguhnya adalah objek, walaupun tidak dinyatakan/dihadirkan secara langsung.

2.3.2    Klausa Transitif
     Klausa transitif  adalah klausa yang mengandung kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang menghendaki hadirnya objek(Sukini, 2010:46).
Menurut (Tarigan, 2009:44), Klausa transitif  adalah klausa yang mengandung kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang mempunyai kapasitas memiliki satu atau lebih obyek.:
          
    Klausa transitif adalah klausa yang verbanya membutuhkan/memiliki objek, baik satu objek/pelengkap (ekatransitif) maupun lebih dari satu objek/pelengkap (dwitransitif). Perhatikan contoh data berikut.
(1)    Ibu melihat Nina menulis surat.
(2)    Saya melarang Nina menulisi kertas itu.
(3)    Sari melihat Nina menuliskan ibu surat.
(4)    Ali memerintahkan Wati mencarikan pekerjaan Zahra.
(5)    Rudi mengagumi Yuli
(6)    Ayah membelikan adik sepatu roda
        Konsituen-konstituen yang dicetak miring diatas adalah konstituen yang tergolong verba transitif.
2.3.3    Klausa Taktransitif (intransitif)
    Klausa Intransitif  adalah klausa yang predikat verbalnya  tidak  memerlukan kehadiran objek (Sukini, 2010:47).

    Klausa dalam bentuk aktif taktransitif adalah klausa yang diisi oleh verba yang tidak membutuhkan/memiliki objek. Perhatikan beberapa contoh data berikut.
(1)    …..Sari menangis. (meN-)
(2)…..Ratih berbaring (ber-)
(3)…..Joni mendengkur (meN-)
(4)…..Kami bergadang (ber-)
Cook melalui Tarigan (2009: 49) menjelaskan bahwa klausa intransitif  adalah klausa yang mengandung kata kerja intransitif, yaitu kata kerja yang tidak memerlukan obyek.
Contoh:
a. para siswa berbaris di lapangan
b. matahari terbit di timur
c. ayah pergi ke sawah
d. ibu tinggal di rumah
e. adik bermain-main di pekarangan
f. nenek tidur di kamar
g. kakek duduk di kursi

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Klausa adalah sebuah konstruksi yang di dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung unsur predikatif (Keraf, 1984:138). Klausa berpotensi menjadi kalimat. (Manaf, 2009:13) menjelaskan bahwa yang membedakan klausa dan kalimat adalah intonasi final di akhir satuan bahasa itu. Kalimat diakhiri dengan intonasi final, sedangkan klausa tidak diakhiri intonasi final. Intonasi final itu dapat berupa intonasi berita, tanya, perintah, dan kagum.
    Klausa semitransitif adalah klausa yang objeknya berstatus opsional (with optional object). Dengan kata lain, objek dalam klausa semitransitif dapat dinyatakan (dihadirkan) secara eksplisit dan dapat pula tidak.
    Klausa transitif  adalah klausa yang mengandung kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang menghendaki hadirnya objek(Sukini, 2010:46).
Klausa Intransitif  adalah klausa yang predikat verbalnya  tidak  memerlukan kehadiran objek (Sukini, 2010:47).

3.2 Saran
    Sebagai saran dalam makalah ini semoga apa yang tertulis dan yang menjadi pembahasan dalam makalah ini dapat menjadi penuntun kita untuk mengetahui dan mempelajari tentang klausa verbal terutama jenis klausa verbal berdasarkan struktur internalnya. Dan semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca begitupun dengan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Baehaqie, Imam. 2008. Sintaksis Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

1 komentar: